“Di masa lalu, banyak ahli otolaringologi bertanya apakah pembedahan
memang diperlukan untuk merawat gendang telinga yang sobek. Hasil dari
studi ini menunjukkan kalau 97 persen kasus sembuh dengan sendirinya
dalam dua bulan, membuktikan kalau sebagian besar kasus tidak
membutuhkan pembedahan,” kata Ilaaf Darrat, M.D., seorang ahli
otolaringologi dari Rumah Sakit Henry Ford dan pengarang studi ini. Studi ini disajikan tanggal 29 April 2011 dalam Combined Otolaryngology Spring Meeting Chicago.
Lebih
dari separuh pasien terlihat dalam klinik otolaringologi (THT), tidak
melihat keluhan utamanya, mengakui memakai kapas penyeka untuk
membersihkan telinga mereka. Namun jika kapas telinga didorong terlalu
dalam di saluran telinga, ia dapat menyebabkan kerusakan serius,
termasuk sobeknya gendang telinga, yang juga disebut sebagai perforasi
selaput timpanik (tympanic membrane perforations – TMP).
TMP yang parah dapat menyebabkan lumpuh wajah dan vertigo.
“Jika
seorang pasien mengalami gejala seperti kehilangan pendengaran, cairan
keluar dari telinga, pusing, atau ketidaknormalan gerakan wajah mereka,
mereka harus menemui dokter untuk segera memeriksa kemungkinan kerusakan
telinga,” kata Dr. Darrat.
Pengarang
lain, Michael Seidman, M.D., FACS, direktur bagian bedah neurotologi
dan otology di Rumah Sakit Henry Ford, merekomendasikan ketimbang
memakai kapas penyeka, lebih baik gunakan alternatif berikut untuk
membersihkan telinga dalam.
- Gunakan peroksida dingin, air hangat, dan campur. Pastikan ia sesuai suhu tubuh dan perlahan bersihkan telinga satu atau dua kali per bulan
- Gunakan cuka dan air dan empat atau lima tetes di telinga sekali seminggu
- Temui dokter yang dapat membuang kotoran telinga untuk anda
- Coba perawatan medis seperti Debrox
Studi
Henry Ford mencakup 1540 pasien yang didiagnosis TMP dari tahun
2001-2010. Para pasien dengan cedera kapas penyeka dibagi menjadi dua
kelompok: pengamatan dan pembedahan. Hasil yang sukses disebut TMP
sembuh, resolusi atau perbaikan vertigo, tinnitus, atau lumpuh syaraf
wajah, dan/atau penutupan celah tulang-udara.
Sebuah
gendang telinga yang sobek dapat diperbaiki dengan dua cara, tergantung
tingkat keparahan gejala. Metode perawatan yang paling umum adalah
pengamatan perforasi oleh seorang ahli otolaringologi karena seringkali
gendang telinga akan sembuh dengan sendirinya dalam dua bulan. Kasus
yang lebih parah dirawat dengan pembedahan.
Sementara
studi ini menemukan kalau sebagian besar kasus atau gendang telinga
yang sobek sembuh dengan sendirinya, gangguan neurologi, seperti lumpuh
syaraf wajah, memerlukan intervensi bedah untuk memperbaiki gendang
telinga.
Intervensi bedah terbukti sangat berhasil, dengan hanya satu pasien menderita vertigo ringan namun semakin baik.
Dr.
Darrat dan koleganya menyimpulkan kalau follow up yang sesuai dengan
seorang dokter untuk menguji pendengaran setelah kasus gendang telinga
sobek sembuh adalah penting untuk memastikan kalau tidak ada kehilangan
pendengaran yang disebabkan dari cedera ini.
Studi ini didanai oleh Henry Ford Hospital.
Sumber berita:
Referensi Jurnal:
Smith,
M., Darrat, I. and Seidman, M. (2012), Otologic complications of cotton
swab use: One institution’s experience. The Laryngoscope, 122: 409–411.
doi: 10.1002/lary.22437
Tidak ada komentar:
Posting Komentar