A.
Data
Tabel
Pengamatan Pengaruh Empedu terhadap Lemak
No
|
Larutan
|
Perlakuan
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
||
1.
|
Empedu+ aquades+ minyak
|
-
Minyak dan
empedu tercampur
-
Berwarna hijau
tua
|
-
Minyak dan
empedu terpisah
-
Berwarna hijau
tua (dibagian bawah) dan kuning cerah (dibagian atas)
-
Gumpalan
minyak +++
|
2.
|
Aquades+ minyak
|
-
Minyak dan
aquades tercampur (homogen)
-
Berwarna
kuning cerah
|
-
Minyak dan
aquades terpisah
-
Berwarna
bening (bagian bawah) dan kuning (bagian atas)
-
Gumpalan
minyak ++
|
Tabel
Pengamatan Identifikasi Protein
Tabung
|
Larutan
|
Warna
|
Keberadaan Protein
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
|||
1.
|
1,5 mL Larutan Albumin
|
Kuning cerah
|
Ungu +++++
|
Ada
|
2.
|
1,5 mL Aquades
|
Bening
|
Biru cerah
|
Tidak ada
|
3.
|
Susu
|
Putih
|
Ungu +++
|
Ada
|
4.
|
Kacang
|
Putih
|
Ungu ++
|
Ada
|
5.
|
Tahu
|
Putih
|
Ungu ++++
|
Ada
|
6.
|
Tempe
|
Putih
|
Ungu ++
|
Ada
|
Tabel
Pengamatan Pembuktian Adanya Tripsin
Tabung
|
Larutan
|
Warna Larutan
|
Keberadaan Tripsin
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
|||
A
|
Susu+ ekstrak usus+ biuret
|
Putih
|
Hijau Kecoklatan
|
Ada
|
B
|
Susu+ aquades+ biuret
|
Putih
|
Hijau tua
|
Ada
|
B.
Analisis
Berdasarkan
tabel diatas diketahui bahwa pada uji lemak dan protein terdapat pengamatan
pengaruh empedu terhadap lemak, identifikasi protein, dan pembuktian adanya
tripsin. Sedangkan pada uji karbohidrat terdapat 4 pengamatan yaitu
identifikasi karbohidrat, pembuktian amilase dan maltase, dan identifikasi pati
(Oligosakarida).
Pada
pengamatan pengaruh empedu terhadap lemak menggunakan ikan nila sebagai sampel.
Pada tabung A terisi larutan empedu, aquades dan minyak. Tabung A sebelum dan
sesudah diberi perlakuan yaitu dari warna hijau tua menjadi dua bagian warna
(hijau tua (bagian bawah) dan kuning cerah (bagian atas)). Serta yang awalnya
tercampur sesudah diberi perlakuan minyak dan aquades terpisah dan gumpalan
minyak +++. Sedangkan pada tabung Bterisi aquades dan minyak. Tabung B sebelum
dan sesudah diberi perlakuan yaitu dari warna kuning cerah menjadi dua bagian warna (bening (bagian bawah) dan
kuning (bagian atas)). Serta yang awalnya tercampur sesudah diberi perlakuan
minyak dan aquades terpisah dan gumpalan minyak ++.
Pada pengamatan identifikasi protein, digunakan
larutan pembanding yaitu larutan albumin dan aquades sebagai larutan kontrol.
Adapun larutan sample yaitu larutan susu,
kacang, tahu, dan tempe. Pada larutan albumin, warna sebelum diberi perlakuan
adalah kuning cerah dan menjadi ungu +++++. Pada aquades sebelum diberi
perlakuan berwarna bening menjadi berwarna biru cerah. Pada susu, warna sebelum
ada perlakuan adalah putih dan berubah menjadi ungu +++. Pada kacang dan tempe,
warna sebelum dan sesudah adalah sama, yaitu putih dan berubah menjadi ungu ++.
Pada tahu, warna sebelum diberi perlakuan yaitu putih menjadi ungu ++++ setelah
diberi perlakuan. Berdasarkan hasil perubahan warna, diketahui bahwa larutan
albumin, susu, kacang, tahu, dan tempe terindikasi adanya senyawa protein
karena adanya perubahan warna menjadi ungu. Adapun aquades tidak terindikasi,
karena tidak adanya perubahan warna atau tidak berubah menjadi warna ungu
setelah diberi perlakuan.
Pada pengamatan pembuktian adanya tripsin dengan
menggunakan bahan susu yang terindikasi protein. Pada tabung A, larutan susu
diberi ekstrak usus dan biuret terjadi perubahan warna yaitu dari putih menjadi
hijau kecoklatan. Sedangkan, pada tabung B, larutan susu diberi aquades dan
biuret terjadi perubahan warna yaitu dari putih menjadi hijau tua. Berdasarkan
hasil pengamatan yang terindikasi adanya tripsin yaitu kedua tabung tersebut
baik tabung A maupun tabung B. Tetapi warna yang lebih mendekati dengan adanya
tripsin yaitu tabung A.
C.
Pembahasan
Pada pengamatan ini terlebih dahulu kami membuat ekstrak
usus untuk melanjutkan pengamatan lainnya. Dalam pengamatan ini kami
menggunakan ikan nila. Fungsi
ekstrak usus ikan nila untuk memudahkan mengetahui keberadaan enzim tripsin,
amilase dan maltase.
Keberadaan
cairan empedu dalam saluran pencernaan hewan sangat penting. Cairan empedu
membantu pencernaan semua makanan berbahan dasar lemak dan turunannya. Bila
garam empedu bergabung dengan kolesterol, gliserid, dan asam lemak, maka akan
terbentuk micel yang dapat diserap oleh dinding usus. Karena itu kekurangan
cairan empedu dapat menurunkan pencernaan lemak dan kekurangan vitamin-vitamin
yang hanya larut dalam lemak , seperti vitamin A, D, E, dan K. Empedu merupakan
cairan bersifat basa yang pahit dan berwarna hijau kekuningan karena mengandung pigmen bilirubin, biliverdin, dan
urobilin, yang disekresikan oleh hepatosit hati pada sebagian besar vertebrata.
Pada beberapa spesies, empedu disimpan di dalam kantung empedu dan dilepaskan
ke usus dua belas jari untuk membantu proses pencernaan makanan. Dalam hal ini
berarti hasil pengamatan tidak sesuai dengan teori yang ada karena
pada hasil pengamatan empedu+aquades+minyak sesudah dapat perlakuan terpisah
antara minyak dan empedu. Tetapi pada teori, aquades dan minyak dapat menyatu
karena terdapat cairan empedu. Garam-garam empedu yang terkandung di dalam
cairan empedu berperan melarutkan minyak dalam aquades, yakni dengan cara
membuat stabil emulsi lemak yang berasal dari minyak. Hal
ini dikarenakan kurang lama waktu pengocokan sehingga belum terlihat dengan
jelas larutannya. Sedangkan pada pengamatan
aquades+minyak sudah sesuai dengan teori bahwa sesudah perlakuan minyak dan
aquades terpisah karena masa jenis minyak lebih kecil dibandingkan aquades.
Identifikasi
protein dilakukan untuk menguji larutan pembanding dan larutan sampel yang
mengandung protein. Larutan yang akan diuji dicampurkan dengan pereaksi biuret
kemudian dikocok. Larutan protein dibuat alkalis dengan NaOH kemudian
ditambahkan larutan CuSO4 encer. Uji ini untuk menunjukkan adanya
senyawa-senyawa yang mengandung gugus amida asam yang berada bersama gugus amida
yang lain. Uji ini memberikan reaksi positif yaitu ditandai dengan timbulnya
warna merah violet atau biru violet. Pada
larutan pembanding yaitu larutan albumin menunjukkan hasil yang positif. Terbentuknya
larutan berwarna ungu. Hal ini terjadi bila protein bereaksi dengan ion Cu2+ dalam
suasana basa. Pereaksi biuret terdiri
dari CuSO4 dalam aquades dan NaOH. CuSO4 sebagai
penyedia ion Cu2+ yang nantinya akan membentuk kompleks dengan
protein. Pada percobaan ini juga
menggunakan larutan sample, yaitu susu, kacang, tahu dan tempe. Pada keempat
larutan ini terjadi perubahan warna menjadi ungu setelah diberi pereaksi
biuret. Warna ungu yang terjadi akibat larutan protein berikatan dengan Cu2+.
Keempat larutan menunjukkan hasil yang positif mengandung protein. Sedangkan
pada aquades setelah diberi pereaksi biuret tidak berubah warna menjadi ungu
tetapi menjadi biru cerah. Hal ini bahwa aquades menunjukkan hasil negatif, tidak mengandung
protein. Reaksi yang terjadi yaitu:
Tripsin merupakan salah satu protease atau enzim yang
menghidrolisis protein. Tripsin merupakan endopeptidase yang bentuk inaktifnya
disebut tripsinogen. Tripsin bekerja optimum pada pH asam / 1,8 (1,2 - 2). Tripsin
memiliki fungsi untuk mengubah protein menjadi polipeptida. Struktur tripsin
yaitu:
Hal yang dilakukan pertama kali adalah tabung reaksi
A dan B diisi dengan 1 ml sampel yang mengandung protein. Setelah dipanaskan
dan ditunggu sampai dingin, tabung reaksi A diberi 1 ml ekstrak usus dan tabung
reaksi B diisi 1 ml aquades. Setelah didiamkan selama 5-10 menit ditetesi
biuret. Biurt untuk menguji adanya kandungan tripsin di dalamnya. Dari
pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil berupa perubahan warna pada
larutan, baik pada tabung A maupun pada tabung B. Pada awalnya, kedua tabung
berisi larutan yang berwarna putih (larutan susu), tetapi setelah diberi
perlakuan, larutan di dalam tabung A berubah warna menjadi hijau kecoklatan. Secara
teori bahwa terindikasi adanya enzim tripsin yaitu akan terlihat perubahan
warna menjadi kuning. Dalam pengamatan ini berarti terindikasi adanya enzim
tripsin (menunjukkan hasil positif). Adapun pada tabung B berwarna hijau tua.
Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa tabung B tidak terdapat enzim tripsin
tetapi pada tabel pengamatan tertulis bahwa keberadaan enzim tripsin ada. Hal
ini dikarenakan kurang pengetahuan praktikan dalam mengambil kesimpulan.
Wynn casino says no gambling ban, says player
BalasHapusCasino Delilah Resort & Spa says no 사설바카라 gambling ban, says player 넷마블바카라시세 In 바카라잔 the wake of a federal health ban in Indiana, 바카라사이트쿠폰 Wynn's Casino 바카라 몬 Delilah,