ria

Wavy Tail

Selasa, 22 Desember 2015

Laporan Eksplorasi Sifat-Sifat Gelombang Pada Bidang



A.  Pengertian Gelombang pada Permukaan Air
Gelombang pada permukaan air merupakan salah satu contoh dari gelombang mekanik. Gelombang tersebut memerlukan medium untuk perantaranya. Gelombang yang terjadi pada permukaan air jika diberikan usikan padanya. Misal dengan menjatuhkan batu di atas permukaan air kolam yang tenang.
Gambar 2.1 Gelombang permukaan air
Sumber: http://arifkristanta.wordpress.com
 


B.  Tangki Riak (Ripple Tank)
Untuk mempelajari sifat pada gelombang dapat dilakukan kegiatan percobaan mengamati gelombang yang terjadi di permukaan air dengan menggunakan tangki riak atau tangki gelombang (ripple tank). Pada dasarnya tangki riak terdiri atas tangki air yang dasarnya terbuat dari kaca, motor listrik sebagai sumber getar yang diletakkan di atas papan penggetar dan akan menggetarkan papan penggetar yang berupa plat/keping untuk pembangkit gelombang lurus dan pembangkit berbentuk bola kecil untuk membangkitkan gelombang lingkaran. Frekuensi gelombang dapat diatur (diubah-ubah) dengan cara mengatur kecepatan motor dengan mengatur besar-kecilnya tegangan pada power supply.
Selain itu, sebuah lampu diletakkan di atas tangki riak untuk menyinari permukaan logam. Sinar lampu akan menghasilkan bayangan gelombang pada kerts putih. Di bawah tangki riak diletakkan kertas putih untuk mengamati bentuk gelombang pada permukaan air. Puncak dan dasar gelombang akan terlihat pada kertas putih (layar) berupa garis gelap dan terang.








Gambar 2.2 Tangki Riak Air
Sumber: http://fisikazone.com
 
 











Sebelum membicarakan sifat gelombang, akan dibahas mengenai pengertian front gelombang atau muka gelombang dan sinar gelombang. Apabila menggunakan keping getar, maka pada permukaan air akan terlihat garis lurus yang bergerak ke tepi dan jika  menggunakan bola sebagai penggetarnya, maka pada permukaan timbul lingkaran-lingkaran yang bergerak ke tepi. Sekumpulan garis-garis atau lingkaran-lingkaran itu yang dinamakan front gelombang atau muka gelombang. Jadi, muka gelombang didefinisikan sebagai tempat sekumpulan titik yang mempunyai fase yang sama pada gelombang. (Anonim, 2014) Muka gelombang dapat berbentuk garis lurus atau lingkaran.


Gambar 2.3 Muka Gelombang
Sumber: http://fisikazone.com

 
 



Tempat kedudukkan titik yang mempunyai fase yang sama mempunyai jarak 1λ, 2λ, 3λ, dan seterusnya, sehingga jarak antar front gelombang yang saling berdekatan sebesar 1λ gambar diatas. Muka gelombang lurus seperti ditunjukkan dalam gambar. Setiap gelombang merambat menurut arah tertentu. Arah rambatan gelombang disebut sinar gelombang. Sinar gelombang arahnya selalu tegak lurus dengan muka gelombang. (Anonim, 2014)

C.  Sifat-Sifat Gelombang
Gelombang pada permukaan air merupakan contoh gelombang bidang (2 dimensi). Seperti gelombang yang lain, gelombang ini seharusnya memiliki sifat-sifat dapat dipantulkan, dibiaskan, berinterferensi, dan mengalami difraksi.
1.    Pemantulan
Untuk mengamati pemantulan gelombang dapat dilakukan dengan menempatkan balok kaca atau logam pada tangki riak sebagai penghalang gelombang yang mempunyai muka gelombang lurus. Sinar gelombang tersebut akan dipantulkan pada saat mengenai dinding penghalang tersebut. Dalam pemantulan gelombang tersebut berlaku hukum pemantulan gelombang yaitu :
·       Sudut datang gelombang sama dengan sudut pantul gelombang, dan
·       Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak dalam satu bidang datar.
Ketika sebuah gelombang menabrak sebuah penghalang atau sampai di ujung medium yang dirambatinya, paling tidak sebagian dari gelombang tersebut terpantul (Giancoli, 2001). Pemantulan (refleksi) adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua medium.
Sumber gelombang datang adalah titik O. Dengan menggunakan hukum pemantulan, yaitu sudut datang = sudut pantul, kita peroleh bayangan O adalah I. Titik I merupakan sumber gelombang pantul sehingga muka gelombang pantul adalah lingkaran-lingkaran yang berpusat di I.


Gambar 2.4 Pemantulan gelombang permukaan air
Sumber : http://fisikon.com
 
 



2.    Pembiasan
Untuk mempelajari pembiasan gelombang dapat dilakukan dengan menempatkan balok kaca/logam pada tangki riak yang seluruhnya berada di dalam air, sehingga akan membedakan kedalaman permukaan air dalam tangki riak. Hal ini untuk menggambarkan adanya dua medium rambatan gelombang, permukaan dalam menggambarkan medium yang rapat dan permukaan air yang dangkal menggambarkan medium yang kurang rapat. Sinar gelombang yang melewati bidang batas antara kedalaman air terlihat dibelokkan/dibiaskan di mana front gelombangnya menjadi lebih rapat. Hal ini menunjukkan adanya perubahan panjang gelombang, akan tetapi frekuensinya tetap yaitu sama dengan frekuensi sumber getarnya. Dalam pembiasan gelombang berlaku hukum pembiasan yang menyatakan : “Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap”
\frac{sin i}{sin r}=konstan
Secara umum sering dituliskan :
\frac{sin i}{sin r}=\frac{\lambda 1}{\lambda 2}=\frac{\upsilon _{1}}{\upsilon_{2}}=\frac{n_{1}}{n_{2}}=n_{2.1}
dengan :
i = sudut datang gelombang (derajat atau radian)
r = sudut bias gelombang (derajat atau radian)
λ1 = panjang gelombang pada medium 1 (m)
λ2 = panjang gelombang pada medium 2 (m)
v1 = cepat rambat gelombang pada medium 1 (m/s)
v2 = cepat rambat gelombang pada medium 2 (m/s)
n1 = indeks bias medium 1
n2 = indeks bias medium 2
n2.1 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1
Gambar 2.5 Diagram Pembiasan
Sumber: http://fisikon.com
 



3.    Interferensi
Untuk menunjukkan gejala interferensi gelombang dapat dipergunakan dua sumber getar berbentuk bola atau sumber getar berupa keping/plat yang diberi dua lubang/celah di mana celah tersebut dapat dianggap sebagai sumber getaran (gelombang). Untuk mengamati gejala interferensi gelombang agar teramati dengan jelas, maka kedua gelombang yang berinterferensi tersebut harus merupakan dua gelombang yang koheren. Dua gelombang disebut koheren apabila kedua gelombang tersebut memiliki frekuensi dan amplitudo yang sama serta memiliki selisih fase yang tetap/konstan.


Gambar 2.6 Interferensi gelombang permukaan air
Sumber: http:// fisikon.com

 
 


Ada dua sifat hasil interferensi gelombang, yaitu interferensi bersifat konstruktif dan destruktif. Interferensi bersifat konstruktif artinya saling memperkuat, yaitu saat kedua gelombang bertemu (berinterferensi) memiliki fase yang sama. Sedang interferensi bersifat destruktif atau saling melemahkan jika kedua gelombang bertemu dalam fase yang berlawanan.Gambar diatas menunjukkan pola interferensi yang ditunjukkan tangki riak, di mana garis tebal/tidak terputus adalah hasil interferensi yang bersifat konstruktif, sedangkan garis putusputus menunjukkan interferensi yang bersifat destruktif.

4.    Difraksi
Untuk menunjukkan adanya difraksi gelombang dapat dilakukan dengan meletakkan penghalang yang mempunyai celah pada tangki riak. Lebar celah tersebut dapat diatur. Difraksi gelombang adalah peristiwa pembelokan/penyebaran (lenturan) gelombang jika gelombang tersebut melalui celah. Gelombang-gelombang menyebar sewaktu merambat dan ketika menemui penghalang, gelombang ini berbelok mengitarinya dan memasuki daerah berikutnya (Giancoli, 2001).
Gejala difraksi akan semakin tampak jelas apabila lebar celah semakin sempit. Dengan sifat inilah ruangan dalam rumah kita menjadi terang pada siang hari dikarenakan ada lubang kecil pada genting. Serta suara alunan musik dari tape recorder dapat sampai ke ruangan lain, meskipun kamar tempat tape tersebut pintunya tertutup rapat.



 






Gambar 2.7 Difraksi gelombang permukaan air
Sumber: http:// fisikon.com

 
                                                                                                                                       


Gambar 2.6 Modifikasi difraksi gelombang permukaan air
Sumber: http:// fisikazone.com

 
                                      

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Sifat-Sifat Gelombang. (Online) http://fisikazone.com/sifat-sifat-gelombang/ diakses 5 Desember 2015.
Anonim. 2015. Sifat-Sifat Gelombang. (Online), http://fisikon.com/kelas3/images/stories/gelombang-mekanik diakses 6 Desember 2015
Giancoli, D.C. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Alih bahasa: Yuhilza Hanum. Jakarta: Erlangga.
Kristanta, Arif. Tanpa tahun. Gelombang. (Online) https://arifkristanta.wordpress.com/belajar-online/gelombang/ diakses tanggal 06 Desember 2015
TIM. 2014. Modul Praktikum Gelombang dan Optik. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar