A.
Data
Data
Hasil Percobaan Elastisitas Spageti
No.
|
Waktu
(t ± 0,01) s |
Panjang Awal
(l ± 0,1) cm
|
Panjang Akhir
(l ± 0,1) cm
|
Pertambahan Panjang
(Δl ± 0,1) cm
|
Regangan
(ε)
|
1.
|
7
|
10,0
|
12,0
|
2,0
|
0,20
|
2.
|
9
|
10,0
|
12,5
|
2,5
|
0,25
|
3.
|
11
|
10,0
|
13,5
|
3,5
|
0,35
|
Keterangan :
Secara
Matematis, regangan (ε) =
Δl
= Pertambahan Panjang
l0 = Panjang Awal
B.
Analisis
Percobaan
ini bertujuan untuk menguji pengaruh lama perebusan terhadap elastisitas dari
spageti. Dalam percobaan ini kami memanipulasi waktu perebusan spageti,
diantaranya selama 7 menit, 9 menit, dan 11 menit. Dengan variabel kontrol atau
perlakuan yang dibuat sama yaitu jenis spageti dan panjangnya sebesar 10 cm
(sebagai panjang mula-mula, lo). Pertama, memasak air dalam panci
hingga mendidih, kemudian 3 stick spageti yang telah diukur dengan ukuran 10,0
cm dimasukkan kedalam panci berisis air mendidih. Disamping itu, kita hitung
waktunya dengan stopwatch. Waktu pertama yaitu 7 menit, salah satu spageti
diambil dari panci dan spageti tersebut akan ditarik sampai mencapai titik
patah serta diulang hingga 3 kali patahan. Patahan-patahan dari spageti
tersebut disambung kembali, lalu diukur menggunakan penggaris didapat panjang
akhirnya yaitu 12,0 cm. Sehingga diperoleh pertambahan panjang spageti pertama
yaitu sebesar 2,0 cm. Perlakuan yang sama dilakukan terhadap spageti kedua yang
diambil setelah 9 menit, dan didapatkan panjang setelah ditarik yaitu 12,5 cm
serta pertambahan panjangnya dari panjang awal yaitu sebesar 2,5 cm. Juga sama
perlakuan pada spageti ketiga yang diambil setelah 11 menit, dan dihasilkan
panjang setelah ditarik yaitu 13,5 sehingga pertambahan panjangnya sebesar 3,5
cm dari panjang awal. Berdasarkan data yang didapatkan dari percobaan yaitu
panjang awal (lo) dan pertambahan panjang (Δl) maka dapat dicari
regangan yang dialami oleh ketiga spageti yang perlakuannya berbeda pada waktu
atau lama proses perebusannya. Spageti pertama dengan waktu perebusan selama 7
menit, panjang awalnya 10,0 cm dan pertambahan panjangnya 2,0 cm maka regangan
yang dialami spageti ini didapatkan sebesar 0,20 dengan menggunakan rumus ε =
. Regangan yang dialami oleh spageti
kedua, yaitu 0,25 dan regangan pada spageti ketiga yaitu sebesar 0,35.
C. Pembahasan
Pada
spageti yang pertama dengan waktu perebusan 7 menit memiliki panjang awal 10,00
cm dan panjang setelah ditarik adalah 12,00 cm dengan perubahan panjang 2,00 cm
sehingga memiliki regangan sebesar 0,20. Pada spageti yang kedua dengan waktu
perebusan 9 menit memiliki panjang awal 10,00 cm dan panjang setelah ditarik
adalah 12,50 cm dengan perubahan panjang 2,50 cm sehingga memiliki regangan
sebesar 0,25. Pada spageti yang ketiga dengan waktu perebusan 11 menit memiliki
panjang awal 10,00 cm dan panjang setelah ditarik adalah 13,50 cm dengan
perubahan panjang 3,50 cm sehingga memiliki regangan sebesar 0,35. Pada
percobaan ini kami menyelidiki pengaruh lamanya perebusan terhadap elastisitas
spageti. Maka, dari data yang kami peroleh tersebut menunjukkan bahwa semakin
lama perebusan spageti akan semakin besar pula reganganya. Namun, data tersebut
masih dalam taraf normal dari lama perebusan spageti yaitu antara 7-11 menit.
Jadi ada kemungkinan pula ketika direbus terlalu lama akan mengurangi tingkat
regangan spageti tersebut dan dimungkinkan akan mencapai keadaan plastis. Jika
ditinjau dari struktur fisik spageti itu sendiri, spageti terbuat dari tepung
gandum atau terigu saja tanpa bahan tambahan lain. Sehingga elastisitas dari
spageti akan bergantung pula pada proses pembentukan dari spageti sehingga
dapat menghasilkan spageti dengan tingkat elastisitas yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar